Sabtu, 07 Januari 2012

TUGAS UAS (INTERAKSI DAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR MATEMATIKA)



SINTA NOVITASARI I8

A.   Kelebihan dan Kekurangan serta Solusi tentang Penerapan Metode atau Pendekatan Pembelajaran.
Semua metode mengajar sama. Semua mendeskripsikan kegiatan belajar mengajar daya upaya mencapai tujuan pembelajaran. Metode mengajar mendeskripsikan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses belajar. Metode mengajar mendeskripsikan pengalaman belajar siswa yang berproses sehingga jelas pentahapannya. Dari metode dapat kita lihat bagaimana  pengalaman belajar siswa berkembang sehingga siswa menguasai pengetahuan, meningkatkan keterampilan dan menguatkan sikap yang terbentuk melalui proses belajar.
Tiap metode memiliki kebermaknaan tertentu terhadap hasil belajar siswa. Namun semua bergantung pada guru juga yang menggunakan metode. Bergantung pada keterampilannya menggunakan metode, berbatung pada faktor-faktor lain yang mendukung kegiatan pembelajaran.

A.1. Pemateri I (Fadil Wahyudi)
Dalam menyampaikan materi “Barisan dan Deret Aritmatika”, pemateri ini menggunakan metode ceramah, diskusi kelompok dan penugasan. Pemateri nampaknya sudah menguasai materi dan suasana kelas. Beliau terlebih dahulu menyampaikan pelajaran, lalu diadakan diskusi dengan membentuk kelempok dan di beri latihan soal-soal untuk mengasah kemampuan peserta didik. Dengan menggunakan metode tersebut terdapat kelebihan dan kekurangan, yaitu sebagai berikut:
Kelebihan:
1.    Guru mudah menguasai kelas dengan metode ceramah.
2.    Siswa memperoleh kesempatan untuk berpikir.
3.    Siswa mendapat pelatihan mengeluarkan pendapat, sikap dan aspirasinya secara bebas melalui diskusi.
4.    Siswa belajar bersikap toleran terhadap teman-temannya.
5.    Diskusi dapat menumbuhkan partisipatif aktif dikalangan siswa.
6.    Diskusi dapat mengembangkan sikap demokratif, dapat menghargai pendapat orang lain.
7.    Tugas dapat membina kebiasaan siswa untuk mencari, mengolah menginformasikan dan dan mengkomunikasikan sendiri.
8.    Dapat mengembangkan pola berfikir dan ketrampilan anak.
Kelemahan:
1.    Mudah terjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
2.    Bila ceramah terlalu lama, membosankan.
3.    Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada ceramahnya.
4.    Pengadaan diskusi terlalu menyerap waktu.
5.    Tidak semua siswa aktif dalam diskusi.
6.    Pada umumnya siswa tidak terlatih untuk melakukan diskusi dan menggunakan waktu diskusi dengan baik, maka kecenderungannya mereka tidak sanggup berdiskusi.
7.    Tugas tersebut sulit dikontrol guru kemungkinan tugas itu dikerjakan oleh orang lain yang lebih ahli dari siswa.

Solusi yang menjadi pilihan yaitu, metode penemuan terbimbing merupakan salah satu bagian dari pembelajaran penemuan yang banyak melibatkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar, namun dalam proses penemuan siswa mendapat bantuan atau bimbingan dari guru, agar mereka lebih terarah sehingga baik proses pelaksanaan pembelajaran maupun tujuan yang dicapai terlaksana dengan baik. Bimbingan yang dimaksud adalah memberikan bantuan agar siswa dapat memahami tujuan kegiatan yang dilakukan dan berupa arahan prosedur kerja yang perlu dilakukan dalam kegiatan pembelajaran.


A.2. Pemateri II (Agus Camseno)
Pada pemateri ini, metode yang digunakan untuk menyampaikan mata pelajaran “Peluang” adalah metode ceramah dan tanya jawab. Pemateri menjelaskan pelajaran dan siswa menyimak, kemudian memberikan siswa pertanyaan untuk dijawab, di samping itu juga memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru. Ini dilakukan untuk menguji penguasaan siswa secara verbal terhadap materi yang telah dipelajari.
Penggunaan metode ini juga terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan, diantaranya adalah sebagai berikut:
Kelebihan :
1.    Guru mudah menguasai kelas.
2.    Peserta didik dapat mengembangkan keberanian dan ketrampilan dalam menjawab dan mengemukakan pendapat,
3.    Pertanyaan yang dilontarkan dapat menarik dan memusatkan perhatian peserta didik, sekalipun ketika itu peserta didik sedang rebut.
4.    Merangsang peserta didik untuk berlatih mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan.
5.    Pertanyaan yang jelas lebih mudah dipahami peserta didik
Kekurangan:
1.    Membuat siswa pasif
2.    Mengandung daya kritis siswa
3.    Sukar mengontrol sejauh mana pemerolehan belajar anak didik.
4.    Kegiatan pengajaran menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
5.    Bila terlalu lama menerangkan akan membosankan.
6.    Waktu yang digunakan menjadi tidak efisien.
7.    Apabila peserta didik tidak siap diberikan pertanyaan, maka peserta didik merasa takut, dan apalagi bila guru kurang dapat mendorong peserta didik, maka peserta didik juga menjadi tidak berani untuk bertanya.
8.    Terbatasnya jumlah waktu untuk memberikan pertanyaan kepada setiap peserta didik.

Menurut saya, metode ceramah kurang tepat untuk menyampaikan materi peluang. Solusi yang bisa menjadi pilihan yaitu, metode demonstrasi. Metode demonstrasi adalah metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Berdasarkan pendapat tersebut, bahwa metode demonstrasi digunakan untuk memperagakan tentang suatu proses, situasi, atau benda tertentu terkait dengan materi pelajaran yang dipelajari dengan tujuan menyajikan pelajaran dengan lebih konkrit sehingga materi pelajaran yang disampaikan akan lebih berkesan bagi siswa dan membentuk pemahaman yang mendalam dan sempurna.
Metode demonstrasi dibutuhkan dalam pembelajaran matematika terutama materi-materi yang membutuhkan alat peraga pembelajaran. Ini untuk menanamkan pemahaman yang mendasar dan konstruktif terhadap materi yang dipelajari. Keunggulan-keunggulan metode demontrasi yaitu:
1.    Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati.
2.    Dapat membimbing murid ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama.
3.    Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.
4.    Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil pengamatannya.
5.    Karena gerakan dan proses dipertunjukkan maka tidak memerlukan keterangan-keterangan yang banyak.
6.    Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi.

A.3. Pemateri III (Sahidah)
Pada pemateri ini, metode yang di gunakan untuk menyampaikan materi “Menyebutkan Unsur Tabung dan Kerucut” adalah metode ceramah, demonstrasi, dan pemberian tugas atau resitasi. Pemateri menjelaskan materi secara rinci, dan mendemostrasikan benda terkait dengan materi yag diajarkan, hal ini sangat membantu proses pembelajaran karena adanya alat peraga yang sesuai dengan materi. Setelah itu di berikan tugas secara individu agar peserta didik semakin terlatih dalam menjawab soal.
Pada penggunaan metode ini terdapat kekurangan dan kelebihan, yaitu:
Kelebihan :
1.    Memudahkan guru untuk menguasai kelas.
2.    Perhatian murid dapat dipusatkan kepada hal-hal yang dianggap penting oleh guru sehingga hal yang penting itu dapat diamati.
3.    Dapat membimbing murid ke arah berpikir yang sama dalam satu saluran pikiran yang sama.
4.    Ekonomis dalam jam pelajaran di sekolah dan ekonomis dalam waktu yang panjang dapat diperlihatkan melalui demonstrasi dengan waktu yang pendek.
5.    Dapat mengurangi kesalaham-kesalahan bila dibandingkan dengan hanya membaca atau mendengarkan, karena murid mendapatkan gambaran yang jelas dari hasil pengamatannya.
6.    Beberapa persoalan yang menimbulkan pertanyaan atau keraguan dapat diperjelas waktu proses demonstrasi.
7.    Memupuk rasa tanggung jawab dalam segala tugas sebab dalam strategi ini siswa harus mempertanggung jawabkan segala sesuatu (tugas) yang telah dikerjakan.
8.    Merangsang peserta didik untuk berlatih mengembangkan daya pikir, termasuk daya ingatan.
9.    Memberikan kebiasaan siswa untuk giat belajar. 

Kekurangan :
1.    Mudah terjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
2.    Ceramah yang terlalu lama, akan terasa sangat membosankan.
3.    Metode ini memerlukan keterampilan guru secara khusus, karena tanpa ditunjang dengan hal itu, pelaksanaan demonstrasi akan tidak efektif.
4.    Demonstrasi memerlukan kesiapan dan perencanaan yang matang di samping memerlukan waktu yang cukup panjang, yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau jam pelajaran lain.
5.    Tidak jarang pekerjaan yang ditugaskan itu diselesaikan dengan meniru pekerjaan orang lain.
6.    Karena perbedaan individu, maka tugas apabila diberikan secara umum mungkin beberapa orang diantaranya merasa sukar sedangkan sebagian lainnya merasa mudah menyelesaikan tugas tersebut.
7.    Apabila tugas diberikan, lebih-lebih bila itu sukar dikerjakan, maka ketenangan mental para siswa menjadi terpengaruh.

Saya setuju dengan metode demonstrasi. Sangat tepat digunakan untuk materi yang membutuhkan alat peraga. Selain metode demonstrasi, solusi yang bisa menjadi pilihan adalah mengkombinasikannya dengan metode drill dan latihan. Metode drill yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai maksud (dalam pengetahuan), atau cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran drill yaitu melatih kecakapan, ketangkasan, dan sebagainya dengan cara mengulang-ulang. Ini sangat bermanfaat untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan yang merupakan kenyataan serta usaha untuk memperoleh kecakapan, ketangkasan, dan ketrampilan latihan tentang sesuatu yang dipelajari.  Usahakan agar latihan tidak membosankan karena waktu yang singkat.
Pada intinya, tiap metode jika digunakan dengan tepat akan menjadi metode yang baik.

B.    Kelebihan dan Kekurangan serta Solusi tentang Alat Peraga dan Media Pembelajaran.

Setiap proses belajar dan mengajar ditandai dengan adanya beberapa unsur antara lain tujuan ,bahan, metode dan alat, serta evaluasi. Unsur metode dan alat merupakan unsur yang tidak bisa dilepaskan dari unsur lainnya yang berfungsi sebagai cara atau teknik untuk mengantarkan bahan pelajaran agar sampai kepada tujuan. Penggunaan alat peraga harus sesuai dengan materi pokok bahasan yang diberikan sehingga didalam proses belajar mengajar akan terjadi komunikasi timbal-balik antara guru dan siswa. Dengan demikian diharapkan siswa dapat lebih memahami konsep materi yang diajarkan dan dapat meningkatkan kemampuan penalaran mereka.

B.1. Pemateri I (Fadil Wahyudi)
Dalam proses pembelajarannya, pemateri menggunakan sarana penunjang yaitu spidol, papan tulis dan slide/LCD dan membagikan papan tulis kecil dalam kegiatan diskusi kelompok. Pemateri tidak menggunakan alat peraga dalam menjelaskan materi.
Slide/LCD yang di gunakan oleh pemateri cukup baik untuk menarik minat siswa agar mau memperhatikan materi yang di jelaskan. Jika di tengah penjelasan ada siswa yang kurang paham dengan materi yang disampaikan oleh guru, dapat diulang dengan cepat dan mudah menjelaskannya lagi melalui slide yang ada. Selain itu papan tulis yang  praktis dan ekonomis di bagikan tiap kelompok juga cukup menarik dan merangsang siswa agar tidak bosan dengan media yang sudah ada.
Selain kelebihan tersebut, juga terdapat kekurangan dalam menyampaikan materi. Slide yang ada kurang bervariasi sehingga terlihat membosankan. Tidak adanya alat peraga juga dapat membuat peserta didik merasa jenuh dalam proses belajar.
Solusi yang bisa diberikan adalah pengajar sebaiknya lebih memperhatikan media dan alat peraga yang akan di gunakan sesuai dengan materi. Kaena media dan alat peraga sangat membantu siswa dalam menyerap pelajaran. Sebagai contoh, pemberian media berupa LKS.

B.2. Pemateri II (Agus Camseno)
Pemateri dalam proses pembelajarannya menggunakan alat penunjang berupa spidol, papan tulis, dan slide. Media yang digunakan adalah LKS dan tidak ada alat peraga yang digunakan.
Kelebihannya adalah media tersebut memang lebih peraktis, LKS juga sangat bermanfaat untuk mengasah kemampuan dan mengembangkan pola pikir siswa. Pelajaran juga dapat diserap dengan baik dengan adanya slide bila peserta didik bosan dengan papan tulis. Materi yang kurang dimengerti bisa diulang pada slide.
Kekurangannya yaitu pemberian tugas berupa LKS akan membebani siswa jika terlalu banyak. Tidak jarang siswa akan menyontek tugas temannya. Siswa cenderung bosan dengan tampilan slide yang tidak bervariasi. Tidak adanya alat peraga membuat siswa tidak dapat menghubungkan materi dengan keadaan yang nyata, siswa hanya dapat membayangkannya atau menghayalkannya saja.
Solusi yang bisa diberikan yaitu, pemateri sebaiknya lebih memperhatikan media ataupun alat peraga yang tepat untuk di gunakan. Dalam materi “Peluang” pemateri dapat menggunakan alat peraga seperti uang logam, kartu brigde atau dadu untuk menentukan ruang sampel, titik sampel, maupun peluang suatu kejadian, sehingga dalam proses pembelajaran siswa semakin tertarik dan tidak jenuh.
B.2. Pemateri III (Sahidah)
Untuk menjelaskan pelajaran, pemateri ini menggunakan media LKS, alat peraga berupa toples berbentuk tabung, benda berbentuk kerucut, dan alat penunjang yaitu spidol, papan tulis, dan LCD.
Alat peraga yang digunakan sangat membantu dalam memperlancar proses pembelajaran. Peserta didik tidak lagi menhayal atau membayangkan, serta mampu menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-sehari karena adanya toples yang berupa tabung, dan benda berbentuk kerucut. Alat peraga tersebut membantu siswa dalam mengenal unsur-unsur yang ada pada tabung dan kerucut, seperti sisi, tinggi, selimut, garis pelukis, dan sebagainya. Slide yang ada juga dapat menarik perhatian siswa sehingga tidak hanya terfokus pada papan tulis saja. Media berupa LKS melatih siswa mengingat kembali materi yang telah diajarkan.
Selain kelebihan tersebut, juga terdapat kekurangan menyangkut media dan alat peraga yang digunakan. Slide yang ditampilkan kurang bervariasi, ini dapat membuat peserta didik jenuh. Tugas LKS yang diberikan terlalu banyak dapat membebani siwa, apalagi bila sukar dikerjakan, maka ketenangan mental para siswa menjadi terpengaruh sehingga tidak menutup kemungkinan siswa akan menyontek pekerjaan temannya.

C.   Kelebihan dan Kekurangan serta Solusi tentang Penciptaan Interaksi dalam Proses Belajar Mengajar

Proses pembelajaran pada hakikatnya merupakan proses komunikasi antara guru dan peserta didik serta antarpeserta didik.

C.1. Pemateri I (Fadil)
1.  Interaksi antara siswa dengan siswa
Interaksi yang terjadi antara siswa dengan siswa pada proses pembelajaran ini sudah cukup bagus. Ini dapat dilihat pada kegiatan diskusi kelompok yang menumbuhkan partisipatif aktif antarsiswa. Siswa semakin akrab dengan temannya, menghormati pendapat satu sama lain, dan siswa yang tidak tahu menanyakan pada siswa yang tahu, serta timbulnya kerjasama antarsiswa dalam menjawab soal-soal yang didiskusikan. Kekurangannya adalah perbedaan kemampuan individu akan terlihat pada interaksi ini. Solusinya adalah lebih menanamkan rasa toleransi, saling menghormati pendapat agar interaksi dapat berjalan dengan baik.
2.    Interaksi siswa dengan media pembelajaran
Interaksi pada proses pembelajaran ini lumayan bagus meskipun media kurang memadai, namun tampilan slide cukup menarik perhatian siswa untuk memahami materi yang di ajarkan. Selain kelebihan tersebut, terdapat kekurangan yaitu, tidak adanya alat peraga dan tampilan slide yang membosankan membuat siswa jenuh dan kurang konsentrasi. Ini mengakibatkan proses belajar kurang sempurna.
3.    Interaksi antara siswa dengan guru
Interaksi antara siswa dengan guru terbilang cukup bagus. Terjadi timbal balik antara keduanya, siswa merespon guru yang bertanya atau memberikan soal. Kekurangannya adalah ada siswa yang kurang memperhatikan, dan siswa menjadi ribut ketika terjadi kekosongan waktu. Solusi yang bisa diberikan adalah guru sebaiknya lebih mengontrol siswa dalam proses pembelajaran agar interaksi berjalan lancar.

C.2. Pemateri II (Agus)
1.  Interaksi antara siswa dengan siswa
Interaksi yang terjadi sudah cukup bagus. Kelebihannya siswa saling membantu siswa yang kurang mengerti pada materi. Kekurangannya, ketika pembelajaran membosankan, siswa cenderung bermain atau mengobrol dengan teman disebelahnya.
2.    Interaksi siswa dengan media pembelajaran
Tidak adanya alat peraga membuat siswa kurang mampu menghubungkan materi dengan kehidupannya. Ini mengakibatkan interaksi siswa dengan media pembelajaran kurang sempurna, namun dengan adanya slide dan LKS membantu suasana kelas menjadi menarik. Siswa memperhatikan slide dengan baik, dan mengerjakan LKS untuk mengasah kemampuannya. Kekurangannya apabila tampilan slide tidak lengkap dan kurang bervariasi akan membosankan bagi siswa. Solusinya adalah guru sebaiknya memberikan media yang memadai dan sesuai dalam menyampaikan sebuah materi agar terjadi interaksi.
3.    Interaksi siswa dengan guru
Interaksi ini sudah tercipta dengan baik. Siswa dengan baik menyimak penjelasan guru dan mengajukan pertanyaan. Siswa juga merespon tugas yang diberikan. Kekurangannya adalah ada siswa yang ribut ketika bosan mendengar penjelasan guru, jawaban pertanyaan yang kurang meyakinkan akan membuat siswa merasa tidak puas. Solusinya, selain memberi penjelasan, ada baiknya guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya dan menjawabnya dengan benar sehingga tidak menimbulkan persepsi yang salah. Guru juga harus dapat mengontrol siswanya.

C.3. Pemateri III (Sahidah)
1.  Interaksi siswa dengan siswa
Interaksi siswa dengan siswa berjalan lancar. Kelebihannya, siswa yang tahu, memberitahu pada temannya yang tidak tahu. Siswa kompak dan berperan aktif dalam proses pembelajaran. Kekurangannya yaitu, siswa bermain atau mengobrol dengan teman disebelahnya ketika bosan menyimak penjelasan.

2.  Interaksi antara siswa dengan media pembelajaran
Siswa sangat tertarik dan memperhatikan pelajaran dengan baik karena adanya media dan alat peraga yang diberikan. Ini menimbulkan interaksi yang cukup bagus. Kelebihannya, pengetahuan siswa semakin bertambah dan, apalagi dengan pemberian LKS untuk mengingat kembali materi yang diajar. Media pembelajaran tersebut sangat membantu siswa dalam memahami materi yaitu unsure-unsur tabung dan kerucut. Kekurangannya, jika media tersebut terlalu lama atau sering digunakan akan membuat siswa merasa bosan.
4.    Interaksi antara siswa dengan guru
Interaksi antara siswa dengan guru cukup bagus. Terjadi timbale balik antara keduanya. Ini bisa dilihat ketika guru menjelaskan materi, siswa menyimak dengan baik dan bertanya kepada guru. Interaksi ini sangat membantu siswa dalam memahami materi. Saat guru memberikan tugas, siswa langsung mengerjakan. Namun kekurangannya adalah ada siswa yang ribut dan kurang memperhatikan guru. Untuk itu perlu adanya solusi yaitu, guru memberikan arahan kepada siswa dan sebisa mungkin untuk membuat suasana belajar menjadi semakin menarik.


Daftar Pustaka
Drs. Erman Suherman M.Pd, Drs. Udin S. Winataputra. 1999. Strategi Belajar Mengajar Matematika. Jakarta: Universitas Terbuka
Dr. Dimyati, Drs. Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Anonim. 2009. Macam-macam Metode pembelajaran (On-line). http://nilaieka.blogspot.com/2009/04/macam-macam-metode-pembelajaran.html. 06 Januari 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar