A. Multiperan Guru di Sekolah
Peran guru dalam proses belajar
mengajar di sekolah selain peran utamanya adalah meliputi banyak hal, antara
lain:
1.
Guru Sebagai Demonstrator dan Motivator
Sebagai demonstrator, maka guru
memiliki peran dalam memperagakan apa yang diajarkannya secara didaktis, dan
apa yang disampaikannya itu betul-betul dapat dimiliki
oleh peserta didik,
sehingga mereka (peserta didik) akan mampu mengembangkan dalam arti
meningkatkan kemampuannya pada tingkat keberhasilan yang lebih optimal. Untuk
sampai ke tujuan tersebut, maka di samping guru sebagai demonstrator, ia juga
berperan sebagai motivator, yakni merangsang dan atau memberikan dorongan serta
reinforcement untuk mendinamisasikan potensi peserta didik, menumbuhkan swadaya
(aktivitas) dan daya cipta (kreativitas), sehingga akan terjadi dinamika di
dalam proses belajar mengajar. Dalam semboyan pendidikan di Taman Siswa sudah
lama dikenal dengan istilah ing ngaso sun tulodo dan ing madya mangun karsa,
dan tut wuri handayani. Dengan semboyang
ini, maka sangat nampak bahwa peranan guru sebagai motivator sangat penting
dalam interaksi belajar mengajar, karena menyangkut esensi pekerjaan mendidik
yang membutuhkan kemahiran sosial, menyangakut performance dalam arti
personalisasi dan sosialisasi diri.
2.
Guru Sebagai Mediator dan Fasilitator
Sebagai mediator, maka guru
berperan sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa. Mediator menurut
Sudirman AM, berarti guru sebagai penyedia media, yakni bagaimana upaya guru
meyediakan dan mengorganisasikan penggunaan media pembelajaran. Karena guru sebagai
mediator, praktis bahwa ia juga berperan sebagai fasilitator, yakni memberikan
fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar mengajar yang sedemikian rupa,
dan serasi dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar akan
berlangsung secara efektif. Hal ini, sesuai dengan paradigma “Tut Wuri
Handayani”.
3.
Guru sebagai Evaluator dan Pengelola Kelas
Sebagai evaluator, maka guru
berperan mengadakan evaluasi, yakni penilaian terhadap hasil yang telah dicapai
oleh peserta didik. Dengan penilaian, guru dapat mengetahui keberhasilan
pencapaian, penguasaan peserta didik terhadap pelajaran yang diberikan.
Sekiranya, peserta didik belum sampai pada tingkat keberhasilan, maka guru
dituntut lagi untuk lebih berperan sebagai pengelola kelas, dalam arti bahwa ia
berperan sebagai learning manager, yakni mengelola kelas dan mengarahkan
lingkungan kelas agar kegiatan-kegiatan belajar terarah kepada tujuan-tujuan
untuk keberhasilan siswa secara optimal.
Masih terkait dengan multiperan
guru, oleh Mohamad Surya menyatakan bahwa peran guru di sekolah adalah dalam
keseluruhan kegiatan pendidikan di tingkat operasional, guru merupakan penentu
keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tingkat institusional,
intsruksional, dan eksperiensal. Hal yang demikian ini mengandung makna bahwa
peran harus dipertahankan, bahkan sebaiknya lebih ditingkatkan. Karena itu,
maka guru juga dituntut untuk memiliki komitmen yang kuat dalam upaya
menfungsikan multiperannya secara utuh dan menyeluruh.
B.
Multiperan Guru di Luar Sekolah
Di luar sekolah, guru juga memiliki
multiperan yang signifikan. Di lingkungan keluarga misalnya, guru merupakan
unsur keluarga sebagai pengelola (suami atau isteri), sebagai anak, dan sebagai
pendidik dalam keluarga. Hal ini mengandung makna bahwa guru sebagai unsur
keluarga harus mampu mewujudkan keluarga yang kokoh, sehingga menjadi fondasi
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara keseluruhan.
Menurut Mohamad Surya, dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, guru merupakan unsur
strategis sebagai anggota, agen, dan pendidik masyarakat. Sebagai anggota
masyarakat, guru harus menunjukkan kepribadiannya secara efektif agar menjadi
teladan bagi masyarakat di sekitarnya. Sebagai agen masyarakat, guru berperan
sebagai mediator antara masyarakat dan dunia pendidikan. Dalam hal ini, Moh.
Uzer Usman menyatakan bahwa guru berperan untuk menyampaikan segala
perkembangan kemajuan dunia sekitar kepada masyarakat, khususnya
masalah-masalah pendidikan. Guru juga sebagai pemimpin generasi muda, maka masa depan generasi muda
terletak di tangan guru. Guru berperan sebagai pemimpin mereka dalam
mempersiapkan diri untuk anggota masyarakat yang dewasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar