Sabtu, 21 April 2012

Peran Guru

A. Multiperan Guru di Sekolah

Peran guru dalam proses belajar mengajar di sekolah selain peran utamanya adalah meliputi banyak hal, antara lain:
1. Guru Sebagai Demonstrator dan Motivator
Sebagai demonstrator, maka guru memiliki peran dalam memperagakan apa yang diajarkannya secara didaktis, dan apa yang disampaikannya itu betul-betul dapat dimiliki
oleh peserta didik, sehingga mereka (peserta didik) akan mampu mengembangkan dalam arti meningkatkan kemampuannya pada tingkat keberhasilan yang lebih optimal. Untuk sampai ke tujuan tersebut, maka di samping guru sebagai demonstrator, ia juga berperan sebagai motivator, yakni merangsang dan atau memberikan dorongan serta reinforcement untuk mendinamisasikan potensi peserta didik, menumbuhkan swadaya (aktivitas) dan daya cipta (kreativitas), sehingga akan terjadi dinamika di dalam proses belajar mengajar. Dalam semboyan pendidikan di Taman Siswa sudah lama dikenal dengan istilah ing ngaso sun tulodo dan ing madya mangun karsa, dan tut wuri handayani.  Dengan semboyang ini, maka sangat nampak bahwa peranan guru sebagai motivator sangat penting dalam interaksi belajar mengajar, karena menyangkut esensi pekerjaan mendidik yang membutuhkan kemahiran sosial, menyangakut performance dalam arti personalisasi dan sosialisasi diri.

2. Guru Sebagai Mediator dan Fasilitator
Sebagai mediator, maka guru berperan sebagai penengah dalam kegiatan belajar siswa. Mediator menurut Sudirman AM, berarti guru sebagai penyedia media, yakni bagaimana upaya guru meyediakan dan mengorganisasikan penggunaan media pembelajaran. Karena guru sebagai mediator, praktis bahwa ia juga berperan sebagai fasilitator, yakni memberikan fasilitas atau kemudahan dalam proses belajar mengajar yang sedemikian rupa, dan serasi dengan perkembangan siswa, sehingga interaksi belajar akan berlangsung secara efektif. Hal ini, sesuai dengan paradigma “Tut Wuri Handayani”.

3. Guru sebagai Evaluator dan Pengelola Kelas
Sebagai evaluator, maka guru berperan mengadakan evaluasi, yakni penilaian terhadap hasil yang telah dicapai oleh peserta didik. Dengan penilaian, guru dapat mengetahui keberhasilan pencapaian, penguasaan peserta didik terhadap pelajaran yang diberikan. Sekiranya, peserta didik belum sampai pada tingkat keberhasilan, maka guru dituntut lagi untuk lebih berperan sebagai pengelola kelas, dalam arti bahwa ia berperan sebagai learning manager, yakni mengelola kelas dan mengarahkan lingkungan kelas agar kegiatan-kegiatan belajar terarah kepada tujuan-tujuan untuk keberhasilan siswa secara optimal.

Masih terkait dengan multiperan guru, oleh Mohamad Surya menyatakan bahwa peran guru di sekolah adalah dalam keseluruhan kegiatan pendidikan di tingkat operasional, guru merupakan penentu keberhasilan pendidikan melalui kinerjanya pada tingkat institusional, intsruksional, dan eksperiensal. Hal yang demikian ini mengandung makna bahwa peran harus dipertahankan, bahkan sebaiknya lebih ditingkatkan. Karena itu, maka guru juga dituntut untuk memiliki komitmen yang kuat dalam upaya menfungsikan multiperannya secara utuh dan menyeluruh.

B. Multiperan Guru di Luar Sekolah
Di luar sekolah, guru juga memiliki multiperan yang signifikan. Di lingkungan keluarga misalnya, guru merupakan unsur keluarga sebagai pengelola (suami atau isteri), sebagai anak, dan sebagai pendidik dalam keluarga. Hal ini mengandung makna bahwa guru sebagai unsur keluarga harus mampu mewujudkan keluarga yang kokoh, sehingga menjadi fondasi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara secara keseluruhan.

Menurut Mohamad Surya, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, guru merupakan unsur strategis sebagai anggota, agen, dan pendidik masyarakat. Sebagai anggota masyarakat, guru harus menunjukkan kepribadiannya secara efektif agar menjadi teladan bagi masyarakat di sekitarnya. Sebagai agen masyarakat, guru berperan sebagai mediator antara masyarakat dan dunia pendidikan. Dalam hal ini, Moh. Uzer Usman menyatakan bahwa guru berperan untuk menyampaikan segala perkembangan kemajuan dunia sekitar kepada masyarakat, khususnya masalah-masalah pendidikan. Guru juga sebagai pemimpin  generasi muda, maka masa depan generasi muda terletak di tangan guru. Guru berperan sebagai pemimpin mereka dalam mempersiapkan diri untuk anggota masyarakat yang dewasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar