Selasa, 22 Mei 2012

Mengapa Banyak Orang Beranggapan Bahwa Matematika itu Sulit?

     Mendengarkan kata ”Matematika”, kebanyakan orang akan merasakan sesuatu yang tak menyenangkan. Mereka akan membayangkan angka-angka yang rumit dan susah dipecahkan, terbayang rumus-rumus yang sulit dihapal dan dimengerti. Matematika juga sering dipahami sebagai sesuatu yang mutlak sehingga seolah-olah tidak ada kemungkinan cara menjawab yang berbeda terhadap suatu masalah. Matematika dipahami sebagai sesuatu yang serba pasti. Siswa yang belajar di sekolah pun menerima pelajaran matematika sebagai sesuatu yang mesti tepat dan sedikitpun tak boleh salah. Sehingga matematika menjadi beban dan bahkan menjadi sesuatu yang menakutkan.

Profesionalisme guru dan meningkatkan profesionalisme guru.

A. Profesinalisme Guru
Profesionalisme guru dapat diartikan sebagai guru yang profesional. Berikut beberapa teori tentang guru profesional menurut para pakar pendidikan.
  1. Menurut Rice dan Bishoprich (1971) guru profesional adalah guru yang mampu mengelola dirinya sendiri dalam mengerjakan tugasnya sehari-hari baik tugas administrasi maupun tugas mengajar. Profesionalisme guru dipandang sebagai suatu proses yang bergerak dari ketidaktahuan menjadi tahu, dari ketidakmatangan menjadi matang, dari diarahkan oleh orang lain menjadi mengarahkan dirinya sendiri.
  2. Menurut Glickmen (1981) guru profesional adalah guru yang memiliki kemampuan dan motivasi kerja yang tinggi. Seseorang tidak akan bekerja secara profesional bila hanya memiliki salah satu dari dua persyaratan di atas. Maksudnya betapapun tingginya kemampuan kerja seseorang tidak akan dapat bekerja secara profesional apabila tidak memiliki kesungguhan hati (motivasi ) yang tinggi untuk melakukannya. Sebaliknya betapapun tingginya motivasi kerja seseorang ia tidak akan sempurna dalam menyelesaikan tugasnya bila tidak didukung oleh kemampuan kerja yang tinggi.
         Masih banyak teori tentang guru profesional yang pernah dikemukaan oleh para pakar pendidikan namun kedua teori di atas menyatakan bahwa guru yang profesional adalah :
1. guru yang memiliki kemampuan kerja yang tinggi, yaitu
·    mampu mengelola tugas yang diberikan kepadanya, baik tugas administrasi maupun tugas mengajar
·   mampu menemukan dan mengidentifikasi masalah-masalah yang dihadapi saat bekerja serta berusaha untuk mengatasi masalah tersebut baik secara mandiri maupun dengan bantuan pihak lain.
      2.  memiliki visi yang tepat, yaitu:
·      memiliki wawasan, pandangan atau tujuan yang akan dicapai di masa yang akan datang.
            ·     berpengharapan (optimis) terhadap apa yang ingin dicapai di masa yang akan datang.
   3.  mampu melakukan perubahan-perubahan (aksi inovasi) terhadap pengelolaan pembelajaran mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan, evaluasi hingga ke tahap tindak lanjut.
    4.   memiliki moral kerja yang tinggi.
B. Meningkatkan Profesinalisme Guru
Meningkatkan profesionalisme guru berarti usaha untuk mengubah guru yang belum profesional menjadi profesional. Usaha ini dapat dilakukan dengan dua cara :
  1. bantuan dari pihak pengelola sekolah
  2. usaha sendiri (mandiri)
Adapun usaha yang dapat dilakukan pengelola sekolah untuk meningkatkan profesionalime guru antara lain :
  • Melalui supervisi
  • Program sertifikasi
  • Tugas belajar
  • Mengikutsertakan dalam kegiatan seminar, penataran/pelatihan.
  • Meningkatkan kesejahteraan guru (menurut Maslow, tentang teori kebutuhan )
Menurut Bafadal (2003) meningkatkan profesionalisme guru secara mandiri lebih baik daripada bantuan dari pihak pengelola sekolah. Sebab secara mandiri itu, niatnya/motivasinya datang atas kesadarannya sendiri sedangkan jika dengan bantuan orang lain/pihak pengelola sekolah guru yang dibina/dibimbing mungkin merasa terpaksa saat melakukan pembinaan.
Tulisan ini akan membahas usaha peningkatan profesionalisme guru secara mandiri karena sesuai dengan pendapat Bafadal tersebut di atas dan usaha meningkatkan profesionalime guru dengan bantuan pihak pengelola sekolah merupakan kebijakan tersendiri dari pengelola sekolah. Adapaun usaha guru untuk meningkatkan profesionalimenya sendiri antara lain:
  • teruslah belajar untuk menguasai materi pelajaran yang akan diajarkan secara luas dan mendalam (belajar seumur hidup)
  • identifikasi kekurangan/kelemahan /kesulitan atau masalah-hasalah yang sering dihadapai saat bertugas kemudian cari solusi untuk mengatasi masalah tersebut baik secara mandiri maupun dengan rekan kerja kalau perlu dari pihak pengelola sekolah.
  • sebelum mengajar, rancanglah program pembelajaran (materi, media, metode, dan bentuk evaluasi yang akan digunakan), kemudian laksanakan program tersebut dengan tepat
  • lakukan analisis terhadap evaluasi hasil belajar siswa, kemudian lakukan tindak lanjut.
  • selalu mencari informasi terbaru tentang pendidikan karena teknologi dan teori-teori pendidikan saat ini berkembang pesat. Tujuannnya agar dapat menginovasi model pembelajaran yang lebih relevan
  • hargai dan nikmati pekerjaan itu
  • setiap ada kesempatan, ikuti kegiatan seminar, penataran atau pertemuan-pertemuan ilmiah lainnya.
  • milikilah moral kerja yang tinggi
  • sadari bahwa anda dipercaya orang tua untuk membina anak-anaknya, oleh sebab itu lakukanlah yang terbaik untuk peserta didik.
Mengapa diperlukan guru yang profesional? Sebagaimana kita ketahui bahwa sekolah memiliki beberapa komponen di antaranya program KBM, siswa, sarana dan prasarana, uang, lingkungan masyarakat. Dalam sistem pendidikan, semua komponen tersebut sangat penting dalam menentukan keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan. Namun, semua komponen tersebut tidak akan berguna secara maksimal tanpa adanya guru, yaitu guru profesional. Jadi guru profesional sangat diperlukan untuk mencapai tujuan pendidikan baik secara intitusional maupun secara nasional.

Rabu, 02 Mei 2012

"Membuka Hati"

Allaah berfirman melalui Kanjeng Nabi Saw.:
“Tidak termuat Aku dalam petala langit dan bumi, tapi termuat Aku di dalam hati orang yang sungguh-sungguh beriman” 

Nabi Saw.:
“Hati orang yang beriman adalah cagar tempat perlindungan Tuhan, dan tak ada yang lain yang diizinkan masuk ke sana kecuali Tuhan.”

Imam Al-Ghozali:
“Sahabat, Hatimu adalah cermin yang halus. Engkau harus menggosoknya hingga bersih dari debu yang telah menggumpal di atasnya, sebab cermin itu dititahkan untuk memantulkan cahaya rahasia ketuhanan.” 

Nabi Saw.:
“Ada sebuah semir bagi segala sesuatu yang makin berkarat,
dan semir bagi hati adalah dzikir dan do’a pada Tuhan.”
“Mengingat Tuhan adalah obat bagi hati.”

Maulana Rumi:
“Oh hati, duduklah bersama orang
yang mengetahui hati;
Pergilah di bawah pohon
yang mempunyai buah-buahan segar.”

Imam Al-Ghazali:
‘Umar bertanya kepada Nabi tentang segala sesuatu yang secara khusus harus dicari di dunia ini. Nabi menjawab, “Sebuah lidah yang dipenuhi dengan dzikir pada Allaah, hati yang bersyukur, dan istri yang bisa dipercaya.” 

Asy-Syaikh Abdul Qodir Al-Jilani:
“Kebenaran telah ditanam dalam puasa hatimu, dipercaya oleh Tuhan kepadamu untuk diamankan. Ia menjadi manifes dengan penyesalan yang benar dan dengan usaha yang juga benar. Keindahannya memancar pada permukaan ketika engkau ingat Tuhan dan mengerjakan dzikir. Pada tahap pertama engkau menyebut nama Tuhan dengan lidahmu, kemudian, ketika hatimu menjadi hidup, engkau mengucapkannya dalam hati.”

Malana Rumi:
“Ada sebuah kota di mana engkau menemukan segala sesuatu yang engkau inginkan - orang yang tampan, kesenangan, dan hiasan setiap segala sesuatu - semuanya adalah apa yang dibutuhkan oleh orang secara alami. Akan tetapi, engkau tidak bisa menemukan seorang yang ‘arif tinggal di sana. Akankah ada yang sebaliknya!
Kota tersebut adalah manusia. Jika terdapat seratus ribu penyempurnaan di sana, tetapi bukan pada unsur yang esensial, yakni hati yang mencintai, maka akan lebih baik bagi kota tersebut untuk dihancurkan menjadi puing-puing.”

Asy-Syaikh Abdul Qodir Jailani:
Tuhan berkata melalui Nabi Saw.: “Manusia adalah rahasia-Ku dan Aku adalah rahasianya. Pengetahuan yang dalam tentang esensi spiritual adalah sebuah rahasia dari rahasia-Ku. Aku hanya meletakkannya dalam hati hamba-Ku yang baik dan tak satu pun orang mengetahui keadaannya lebih daripada Aku.”

At-Tirmidzi:
“Hati adalah Raja dan anggota badan adalah pelayannya. Masing-masing anggota badan berfungsi menurut kehendak dan komando dari hati, dan kehendak hati datang dari Tuhan.
Hanya Tuhan yang mengatasi hati, dan tak seorang pun dapat melihat apa yang dikandung hati. Tuhan sendiri menempatkan dalam hati atau memindah dari hati, apa pun saja yang Dia kehendaki. Hati adalah tempat kesatuan Tuhan dan objek pengamatan Tuhan.”

At-Tirmidzi:
“Tuhan menjaga hati, sebab hati merupakan wadah permata-Nya, dan bunga rampai tempat tersimpan pengetahuan yang sejati mengenai Tuhan.”
walloohu a’lam =>(sumber: “Nyanyi Sunyi Seorang Sufi)